0.2% buruk ataukah 99.8% baik?
Suatu ketika ada
seorang tukang bangunan yang mendirikan sebuah tembok. Sebulan kemudian,
berdirilah sebuah tembok setinggi 4 meter di hadapannya. Dia sedang mengagumi
hasil karyanya ketika tiba-tiba matanya tertuju pada dua buah bata yang telah keliru
disusun, jelek sekali pikirnya. Padahal, semennya sudah keras. Sang tukang
pun jadi kesal.
Sejak saat itu, dia sangat benci melihat tembok tersebut. Dua
buah batu bata yang miring tersebut telah mempengaruhi keseluruhan tembok.
Sampai suatu hari, ada yg melewati tembok tersebut dan berkomentar, "Betapa indahnya tembok ini." Sang tukang kontan saja terkejut, "Pak, apakah penglihatan anda terganggu?
Tidakkah anda melihat 2 batu bata jelek di tembok itu ?"
Orang itu berkata , "Ya, saya melihat dua buah batu bata yang jelek itu, namun saya juga melihat 998 batu bata yang disusun dengan baik".
Dalam kehidupan ini, kita sering memutuskan suatu masalah hanya dengan memvonis kesalahan, tanpa mengabaikan kebaikan-kebaikan yg pernah ada. Mata
hanya terfokus pada kekeliruan, teman yang telah berhubungan baik selama puluhan tahun jadi musuh
hanya perdebatan sehari. Kekasih yang sudah tahunan mendampingi, harus berpisah hanya karena
bertengkar sehari.
Kita hanya melihat yg jelek. Kenyataannya, jauh lebih
banyak yang bagus.
Maafkanlah, meski kadang tidak sepaham.
Memberi damai
berarti juga menimbulkan damai bagi diri sendiri.
No comments:
Post a Comment